Kamis, 21 April 2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEGAN CEDERA KEPALA

 NAMA : PUTU PEBRIANA W
KELAS : D/KP/IV
NIM     : 04.08.2066

CEDERA KEPALA


A. PENGERTIAN

      Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai perdarahan interstiil dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak.
Cedera kepala meliputi trauma kulit kepala, tengkorak dan otak. Cedera otak terdapat dibagi dalam dua macam yaitu :
1. Cidera otak primer: adalah kelainan patologi otak yang timbul segera akibat langsung dari trauma. Pada   cidera primer dapat terjadi: memar otak, laserasi.
2. Cidera otak sekunder: adalah kelainan patologi otak disebabkan kelainan biokimia, metabolisme, fisiologi yang timbul setelah trauma.


B. KLASIFIKASI
      Beratnya cedera kepala saat ini didefinisikan oleh The Traumatik Coma Data Bank berdasarkan Skore Scala Coma Glascow (GCS). Penggunaan istilah cedera kepala ringan, sedang dan berat berhubungan dari pengkajian parameter dalam menetukan terapi dan perawatan. Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut :
1.Cedera Kepela Ringan Nilai GCS 13-15 yang dapat terjadi kehilanga kedaran atau amnesia akan tetapi kurang dari 30 menit. Tidak terdapat fraktur tengkorak serta tidak ada kontusio serebral dan hematoma. 2.Cedera Kepala Sedang Nilai GCS 9-12 yang dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 0 menit tetapi kurang dari 24 jam. Dapat mengalami fraktur tengkorak.
3.Cedera Kepala Berat Nilai GCS 38 yang diikuti dengan kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 24 jam meliputi kontusio serebral, laserasi atau hematoma intrakranial.


C. ETIOLOGI
1.Kecelakaan
2.Jatuh
3.Trauma akibat persalinan
.
D. PATOFISIOLOGI

Cidera kepala TIK - oedem - hematom Respon biologi Hypoxemia Kelainan metabolisme Cidera otak
primer Cidera otak sekunder Kontusio Laserasi Kerusakan cel otak  Gangguan autoregulasi  rangsangan simpatis Stress Aliran darah keotak   tahanan vaskuler  katekolamin Sistemik & TD   sekresi asam lambung O2   ggan metabolisme  tek. Pemb.darah Mual, muntah Pulmonal Asam laktat   tek. Hidrostatik Asupan nutrisi kurang Oedem otak kebocoran cairan kapiler Gangguan perfusi jaringan oedema paru  cardiac out put  Cerebral Difusi O2 terhambat Gangguan perfusi jaringan Gangguan pola napas  hipoksemia, hiperkapnea

E. MANIFESTASI KLINIS 
Gejala yang ditimbulkan akibat hematoma adlah luas. Biasanya akan terlihat akan adanya kehilangan kesadaran sebentar pada saat cedera,diikuti dengan pemulihan yang nyata secara perlahan-lahan (interval yang jelas). Hal ini perlu dicatat walaupun interval nyata merupakan karakteristik dari hematoma epidural. Selama interval tertentu, kompensasi terhadap hematoma luas terjadi melalui absobsi luas CSS dan penurunan volume intravaskuler yang mempertahankan TIK normal. Ketika mekanisme ini tidak dapatmengkompensasi lagi, bahkan peningkatan kecil sekalipun dalam volume bekuan darah menimbulkan peningkatan TIK nyata. Kemudian sering secara tiba-tiba tanda kompresi muncul (biasanya penyimpangan kesadaran dan tanda defisit neurologi fokal seperti dilatasi dan fiksasi pupil atau paralisis ekstremitas) dan pasien menunjukkan penurunan yang cepat.

F. PENATALAKSANAAN

   Pada kasus Hematoma Epidural dipertimbangkan sebagai keadaan darurat yang ekstrem, dimana terjadi defisit neurologi atau berhentinya pernapasan yang terjadi dalam beberapa menit. Tindakan yang dilakukan terdiri dari membuat lubang melalui tengkorak (lubang Burr) lalu mengangkat bekuan darah dan mengontrol titik perdarahan.

G. KOMPLIKASI
1. Edema pulmonal
2. Kejang  

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. CT Scan dan Rontgen
2. Laboratorium I.

  I.DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1.Kerusakan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan adanya edema serebri
2.Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan akumulasi sekresi dan sumbatan jalan napas 3.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas yang lama
4.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kerusakan persepsi atau kognitif dan penurunan kekuatan/tahanan. 5.Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan luka pembedahan dan tindakan invasif

J. KEPUSTAKAAN 

Arif Mansjoer, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Penerbit Media Aeusculapius FK-UI, Jakarta Doenges

M.E. at al., 1992, Nursing Care Plans, F.A. Davis Company, Philadelphia Hudak C.M., 1994, Critical Care

Nursing, Lippincort Company, Philadelphia. Kuncara, H.Y, dkk, 2002, Buku Ajar Keperawatan

Medikal-Bedah Brunner & Suddarth, EGC, Jakarta Joane C. Mc. Closkey, Gloria M. Bulechek, 1996,

Nursing Interventions Classification (NIC), Mosby Year-Book, St. Louis Marion Johnson, dkk, 2000,

Nursing Outcome Classifications (NOC), Mosby Year-Book, St. Louis Marjory Gordon, dkk, 2001,

Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2001-2002, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar