Rabu, 20 April 2011

" ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMMAE "

NAMA : IIN WIJAYA
NIM      : 04.08.2044
KELAS : D/KP/VI





BAB I
DASAR TEORI

1.1  Pengertian Ca Mammae
Definisi kanker adalah suatu kondisi di mana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,cepat dan tidak terkendali
Kanker payudara (Ca Mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma.

1.2  Penyebab Ca Mammae
Penyebab sfesifik kanker payudara masih belum diketahui,tetapi terdapat banyak factor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:
·         Faktor reproduksi
Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker payudara adalah nuluparitas,menarche pada umur muda,menopause pada umur lebih tua dan kehamilan pertama pada umur tua.
·         Penggunaan hormone estrogen
Terdapat peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu meta analisa menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat resiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral,wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai resiko tinggi mengalami kanker payudara sebelum menopause.
·         Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga langsung) dari wanita dengan kanker payudara.
·        
1
 
Riwayat penyakit payudara jinak
Wanita yang mempunyai tumor payudara disrtai perubahan epitel proliferatif mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara,wanita dengan hyperplasia tipikal mempunyai resiko empat kali lipat untuk mengalami penyakit ini.
·         Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun beresiko hamper dua kai lipat.
·         Obesitas
Wanita gemuk yang didiagnosa menderita penyakit ini mempunyai angka kematian lebih tinggi,yang paling sering berhubungan dengan diagnosis yang lambat.
·         Masukan alcohol
Sedikit peningkatan resiki ditmukan pada wanita yang mengkonsumsi alcohol bahkan dengan hanya sekali minum dalam sehari. Resikonya dua kali lipat diantara wanita yang minum alcohol tiga kali sehari.

1.3  Tanda dan Gejala Ca Mammae
Tanda dan gejalanya dapat berupa:
·         Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan ini mula – mula kecil,makin lama makin besar,lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.
·         Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke dalam,berwarna merah muda atau kecoklat – coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seprti kulit jeruk,mengkerut atau timbul borok pada payudara. Borok itu makin lama makin besar  dan mandalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara,sering berbau busuk dan mudah berdarah.
·         Perdarahan pada puting susu.
·         Rasa sakit atau nyeri
Pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar,sudah timbul borok atau kalau sudah ada metastase ke tulang – tulang.
·         Timbul pembesaran kelenjar getah bening pada ketiak,bengkak pada lengan dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh.

1.4  Patofisiologi Ca Mammae      
Transformasi sel – sel kanker dibentuk dari sel – sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi,yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen,yang bisa berupa bahan kimia,virus,radiasi (penyinaran) atau sinar matahari,tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor,menyebabkan sel lebih rentan trehadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. Pada tahap promosi,suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi,oleh karena itu diperlukan beberapa faktor  untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen). Stadium – stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penelitian dokter saat mendiagnosa suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya,sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ke tempat jauh. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium,harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penujang lainnya seperti histopatologi atau PA,rontgen,USG,dan bila memungkinkan dengan CT Scan,scintigrafi,dll.


1.5  Pemeriksaan Penunjang
Dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) payudara,mammografi, dan aspirasi jarum halus (FNAB) untuk menunjang diagnosis. Untuk menentukan metastasis dapat dilakukan foto thorak,bone survey, USG abdomen atau hepar.
Pemeriksaan USG hanya dapat membedakan lesi atau tumor yang solid dan kistik. Pemeriksaan mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang dominant serta jaringan fibrograndular yang relative lebih sedikit. Pemeriksaan gabungan USG dan mammografi memberikan ketepatan diagnostic yang lebih tinggi.
 
1.6  Penatalaksanaan
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit yaitu Mastektomi. Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada tiga jenis mastektomi yaitu:
·         Modified Radical Mastectomy merupakan operasi pengangkatan seluruh payudara,jaringan payudara di dada,tulang selangka dan tulang iga,serta benjolan di sekitar ketiak.
·         Total (Simple) Mastectomy merupakan operasi pengangkatan seluruh payudara saja,tetapi bukan kelenjar di ketiak.
·         Radical Mastectomy merupakan operasi pengangkutan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy,yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker,bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara
Selain dengan mastectomy ada juga dengan penyinaran atau radiasi. Penyinaran atau radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yanng masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini menyebabkan tubuh menjadi lemah,nafsu makan berkurang ,warna kulit disekitar payudara menjadi hitam,serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi yang dilakukan.
Rekonstruksi biasanya dilakukan setelah mastektomy. Wanita tertentu mungkin memilih untuk menjalani bedah rekonstruktif yang memberikan keuntungan psikologis yang cukup besar. Dalam hal keamanan terdapat resiko bedah yang lazim seperti infeksi,potensial terjadi reaksiterhadap anestesi dan potensial resiko terhadap hasil yang tidak memuaskan secara kosmetik Bedah rekonstruktif merupakan kontraindikasi bila pasien mempunyai  kanker payudara inflamatori atau yang sudah bermetastasik sangat jauh.
Yang terakhir dapat dilakukan kemoterapi. Kemoterapi adalah proses pemberian obat – obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara,tapi juga di  seluruh tubuh. Efek dari pengobatan kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat – obatan yang diberikan pada saat kemoterapi. 

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
CA MAMMAE (KANKER PAYUDARA)

2.1 PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian           : ................
Dx                                     : Ca Mammae (Kanker Payudara)
  1. BIODATA
    1. IDENTITAS KLIEN
Nama                           :
Umur                           :
Jenis Kelamin              :
Agama                         :
Alamat                                    :
Suku Bangsa               :
Pekerjaan                     :
Pendidikan                  :
    1. PENANGGUNG JAWAB
Nama                           :
Umur                           :
Jenis Kelamin              :
Agama                         :
Alamat                                    :
Suku Bangsa               :
Pekerjaan                     :
Pendidikan                 
Hubungan dengan pasien        :



  1. RIWAYAT KEPERAWATAN
    1. Keluhan Utama :
Pada pasien Ca Mammae terdapat benjolan dan terasa nyeri pada payudara.
    1. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh terdapat benjolan pada payudara dan bila ditekan terasa sakit. Selain itu pasien juga mengatakan keluar cairan dari puting susunya dan warna kemerahan pada kulit payudaranya, maka pasien dibawa ke rumah sakit dan didiagnosa menderita penyakit Ca Mammae. Pasien perlu mendapatkan perawatan dari rumah sakit lebih lanjut.
    1. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien Ca Mammae biasanya mengalami gangguan kesehatan tergantung dari faktor resikonya terdahulu,seperti : menarche di bawah usia 12 tahun,melahirkan anak pertama di atas 35 tahun,menopause di atasm usia 50 tahun,keluarga perempuan kandung menderita kanker payudara,koitus pertama di bawah usia 20 tahun,dll.
    1. Riwayat Kesehatan Lingkungan:
Pasien mengatakan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya bersih.

  1. POLA FUNGSI KESEHATAN
a. Pola persepsi kesehatan
Apabila sakit pasien biasanya menceritakan kepada suaminya dan biasanya berobat ke rumah sakit.
b. Pola aktivitas latihan
AKTIVITAS
  0
  1
  2
  3
  4
Mandiri





Berpakaian





Eliminasi





Mobilitas ditempat tidur





Pindah





Ambulansi





Makanan





Pola aktivitas latihan pasien Ca Mammae tergantung pada tingkat keparahan Ca Mammae dengan keterangan:
0 = Mandiri
2 = Menggunakan alat bantu
3 = Dibantu orang lain
4 = Tergantung penuh / total
c. Pola Istirahat Tidur
Pada pasien Ca Mammae mudah lelah, lemah, susah untuk tidur karena nyeri pada daerah payudara
d. Pola Nutrisi Metabolik
Pada pasien Ca Mammae mengalami penurunan intake nutrisi,perubahan selera makan dan penurunan berat badan.
e. Pola Eliminasi
Pada pasien Ca Mammae tidak mengalami gangguan pada eliminasinya.
f.   Pola Kognitif Perseptual
Saat pengkajian pada pasien Ca Mammae tidak mengalami gangguan di dalam berbicara.
g.  Pola Konsep Diri
Pasien gelisah dan cemas  karena akan mengalami gangguan harga diri,peran diri,gambaran diri dan identitas diri .
h.  Pola Koping
Bila pasien mempunyai masalah pertama kali ,pasien menceritakan pada suaminya
i.    Pola Seksual Reproduksi
Pada pasien Ca Mammae  pola seksualnya terganggu.
j.    Pola Peran Hubungan
Dalam kehidupan sehari-hari pasien memiliki hubungan yang sangat baik    dengan masyarakat dan anggota keluarga lain.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien beragama Hindu ,biasanya sembahyang 3 kali dalam sehari dan pasien taat.



4. PEMERIKSAAN FISIK


  1. Tanda – tanda vital :
-          TD    : Normal
-          Nadi  : Takikardi
-          Suhu  : Hipertermi
-          RR    : Takipnea
  1. Keadaan Umum
Keadaan umum dari pasien Ca Mammae adalah :
-          Kesan umum : baik
-          Wajah            : menyeringai menahan sakit pada daerah payudara
-          Kesadaran     : CM
-          Pakaian, penampilan dan kebersihan terjaga baik.
  1. Pemeriksaan head to – toe
v  Kulit,Rambut,Kuku
-      Inspeksi : warna kulit pasien sawo mateng,rambut pasien berwarna hitam dengan persebaran tidak merata ,kuku normal
-      Palpasi: turgor kulit jelek,kulit teraba hangat
v  Kepala
Bentuk wajah simetris ,bentuk tengkorak bulat ,rambut hitam serta tidak ada nyeri tekan pada kepala, tidak terdapat benjolan (haematoma), deformitas atas terbatas.
v  Mata
Bola mata berbentuk bulat,konjungtiva pucat,sclera putih serta pergerakan bola mata normal ,pupil normal.
v  Telinga
-      Inspeksi        : daun telinga normal,liang telinga terdapat    serumen.
-   Palpasi         : tidak ada nyeri tekan pada prosesus mastoideus.
v  Hidung
-  Bentuk hidung normal ,tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan .
-  Tidak terdapat sumbatan, septum, dan sinis-sinus normal, tidak ada polip
v  Mulut
-  Bentuk bibir normal ,gigi lengkap dan bersih,mukosa bibir kering,lidah kotor.
-  Tidak ada pendarahan dan bengkak pada gusi
v  Leher
Bentuk leher tidak simetris, tidak terdapat bendungan vena jogularis, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid serta tidak ada nyeri tekan.
v  Jantung
Pada pasien Ca Mammae tidak terdapat gangguan pada jantungnya.
v  Dada
-  Bentuk dada tidak simetris, terdapat nyeri tekan dan benjolan, kulit pada payudara terdapat kerutan seperti kulit jeruk.
v  Paru
-       Terdapat perubahan pola nafas ,bunyi nafas ronchi, nafas dangkal,inspirasi nafas pendek
-       Vokal premitus tidak seimbang kanan dan kiri
  1. Abdomen
Pada pasien Ca Mammae bentuk abdomen simetris,tidak terdapat nyeri tekan,tidak terdapat benjolan /massa, lien dan hepar tidak teraba, suara kembung, peristaltik usus normal.
  1. Anus dan Rektum
Pada daerah anus dan rectum tidak terdapat hemoroid baik interna maupun eksternal.
  1. Alat Kelamin
Pada pasien Ca Mammae tampak bersih
  1. Muskuloskeletal
2
 
2           
 
Otot simetris, tidak dapat bekerja dengan baik tanpa adanya volem


 




Keterangan :
0 (zero)            : tidak ada kontraksi saat di palpasi
1 (brance)        : terasa ada kontraksi otot tetapi tidak ada gerakan
2 (poor)            : dengan bantuan penyangga atau sendi dapat melakukan ROM penuh
3 (pair)            : dapat melakukan ROM penuh dengan melawan gravitasi tetapi tidak       dapat melawan tahanan
4 (good)          : dapat melakukan ROM penuh dan dapat melawan tahanan yang sedang
5 (normal)       : gerakan ROM penuh
o.   Ekstremitas
Atas     : terkoordinasi dengan baik
Bawah : terkoordinasi dengan baik

2.3.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Data Fokus
Data Objektif :
-          Pasien lemah
-          Pasien mual
-          Penurunan intake nutrisi
-          Turgor kulit jelek
-          Mukosa bibir kering
-          Lidah kotor
-          Pasien bedrest
-          Kulit teraba hangat
-          Nafas dangkal dan inspirasi nafas pendek
-          Penurunan berat badan
-          TTV:
    - TD   : Hipotensi
    - Nadi: takikardi
    - RR   : Takipnea
    - Suhu: Hipertermi
-      Muskuloskeletal tidak bekerja dengan baik
-      Pasien susah tidur
-      Pasien cemas dan gelisah
-      Berat badan pasien menurun
-      Pasien merasa terbakar di daerah payudara
-      Muka pasien meringis karena nyeri
-      Teraba benjolan di daerah payudara
-      Kulit disekitar payudara seperti kulit jeruk
-      Muka pucat
-      Pasien butuh bantuan untuk melakukan aktivitas sehari – hari
-      Kulit teraba hangat.

2.    ANALISA DATA
No
SYMPTOM
PROBLEM
ETIOLOGI
1
Do :
-          Terdapat nyeri tekan pada payudara
-          Meringis menahan nyeri
-          Pasien lemah
-          TTV :
Takikardi
Takipnea
Hipotensi
Nyeri akut
Reaksi inflamasi
2
Do :
-          Suhu: Hipertermi
-          RR: takipnea
-          Kulit teraba hangat
-          Nadi : takikardi
-          Turgor kulit jelek
-          Mukosa bibir kering
Hipertermi
Ca Mammae
3
Do :
-          Pasien lemah
-          Penurunan intake nutrisi
-          Penurunan berat badan
-          Pasien mual
-          Turgor kulit jelek
-          Mukosa bibir kering
-          Perubahan selera makan
-          Konjungtiva pucat
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tidak mampu dalam memasukkan  makanan

4
Do :
-          ADL tergantung penuh
-          Pasien bedrest
-          Pasien lemah
-          Muskuloskeletal tidak bekerja dengan baik
-          Pasien butuh bantuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari
-          Takikardi
-          Takipnea
-          Hipotensi

Intoleransi aktivitas
Kelemahan secara menyeluruh.
5.
Do:
-          Peningkatan suhu tubuh
-          Pasien lemah
-          Lidah kotor

Resiko infeksi
Penekanan terhadap respon inflamasi
6
Do :
-          Pasien cemas dan gelisah
-          Pasien susah untuk tidur
-          Nyeri yang hebat
-          Takikardi
-          Takipnea
Cemas
Perubahan dalam status kesehatan
7
Do:
-          Pasien lemah
-          Nyeri pada daerah payudara
-          Pasien cemes dan gelisah
-          Pasien susah untuk tidur
-          Muka pasien meringis karena nyeri
Gangguan pola tidur
Nyeri



DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
  1. Nyeri akut berhubungan dengan reaksi inflamasi
  2. Hipertermi berhubungan dengan Ca Mammae
  3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
  4. Ketidakseimbangan nutrusi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam memasukan makanan
5.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara menyeluruh
6.      Cemas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
  1. Resiko infeksi berhubungan dengan penekanan respon inflamasi


2.3.PERENCANAAN

WAKTU
No Dx
TUJUAN/NOC
INTERVENSI/NIC
Tgl
Jam


1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24 jam skala nyeri dapat berkurang dengan criteria hasil :
PAIN CONTROL ( 1605 )
(160501) Mengendalikan factor penyebab nyeri
(160502) Mampu mengenali kapan terjadinya serangan
(160503) Mampu menggunakan tindakan pencegahan
(160504) Mampu menggunakan tindakan non analgetik untuk mengurangi nyeri
(160505) Mampu menggunakan analgetik yang sesuai
(160506) Mampu menggunakan tanda peringatan untuk mencari bantuan
(160507) Mencatat gejala untuk tindakan keperawatan yang professional
(160508) Mampu menggunakan bantuan yang ada di sekitarnya
(160509) Mampu mengenali gejala dari nyeri
(160510) Mampu menggunakan catatan nyeri
(160511) Mencatat control nyeri atau berkurang

Dengan keterangan :
1 = tidak menunjukkan
2 = jarang menunjukkan
3 = setiap saat menunjukkan
4 = sering menunjukkan
5 = secara terus menerus menunjukka
PAIN MANAGEMENT (1400)
-          Gunakan tindakan control nyeri sebelum nyeri hebat
-          Laksanakan pemberian analgetik pada pasien jika diperlukan
-          Sediakan pengurangan nyeri optimal personal dengan menentukan analgetik yang tepat
-          Pertimbangkan tipe dan sumber dari nyeri ketika memilih srategi nyeri
-          Evaluasi keefektifan dari tindakan pemberian analgetik pada pasien jika diperlukan
-          Laksanakan dan memodifikasi tindakan control nyeri dasar dari respon nyeri
-          Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan respon dari pengalaman nyeri
-          Monitor kepuasan pasien dengan management nyeri pada interval yang ditentukan
-          Temani pasien untuk memonitor nyeri dan ikut serta yang tepat
-          Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tenaga kesehatan untuk memilih dan melaksanakan tindakan pengurangan nyeri secara non farmakologi
-          Observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan , terutama pada ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara verbal
-          Lakukan penilaian komprehensif dari nyeri meliputi lokasi, karakteristik onset / durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan factor yang menimbulkan nyeri
-          Evaluasi pengalaman yang telah lewat pada nyeri untuk memasukkan, sejarah individu / perorangan atau keluarga titik kronik atau hasil ketidakmampuan jika diperlukan
-          Pastikan  pasien mendapatkan perawatan dengan analgetik yang diperlukan


2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam diharapkan suhu tubuh pasien dalam rentang normal, dengan kriteria hasil :          
THERMOREGULATION       ( 0800 )
(080001) Suhu kulit dalam rentang normal
(080002) Suhu tubuh dalam rentang normal
(080003) Tidak terasa sakit kepala
(080004) Tidak terasa sakit pada otot
(080005) pasien tidak cepat marah
(080006) tidak tampak lagi perasaan ngantuk
(080007) Tidak tampak perubahan warna kulit
(080008) Tidak tampak perasaan gugup pasien
(080009) Bulu roma tidak tegak saat dingin
(080010) Dapat berkeringat saat panas
(080011) Tidak menggigil saat dingin
(080012) Nadi dalam rentang normal
(080013) respirasi dalam rentang normal
(080014) Fibrasi adekuat
(080015) mampu mencatat kenyamanan terhadap panas

Dengan keterangan :
1 = peningkatan yang sangat tinggi
2 =  peningkatan yang besar
3 = peningkatan yang cukup
4 = peningkatan yang ringan
5 = tidak terjadi


TEMPERATURE REGULATION ( 3900 )
-          Monitor temperature setiap 2 jam sekali jika diperlukan
-          Monitor perubahan temperature sampai stabil
-          Monitor tekanan darah, nadi, dan penafasan jika diperlukan
-          Monitor warna kulit dan suhunya
-          Monitor laporan tanda dan gejala dari hipotermi dan hipertermi
-          Naikkan masukan cairan dan makanan yang adekuat
-          Sesuaikan suhu lingkungan sesuai yang diinginkan pasien
-          Ajarkan indikasi dari hipotermi dan jika diperlukan gunakan treatmen darurat
-          Tempatkan pada daerah yang diisolasi terbebas dari panas
-          Gunakan selimut tipis jika diperlukan
-          Kolaborasikan dengan dokter untuk obat antipiuretik yang dibutuhkan
-          Gunakan kasur panas dan selimut hangat untuk menjaga suhu tubuh agar tetap normal




3

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24jam, diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman dengan criteria hasil :
REST ( 0003 )
(000301) Mampu mengontrol jumlah waktu tidur
(000302) Mampu mengontrol pola tidur pasien
(000303) Mampu mengontrol kualitas tidur pasien
(000304) Mampu mengontrol kemampuan fisik pasien untuk tidur
(000305) Mampu menyatakan perasaan segar setelah bangun tidur
SLEEP ENHANCEMENT ( 1850 )
-          Tentukan aktivitas tidur pasien
-          Perkirakan waktu tidur pasien yang teratur
-          Tentukan efek dari pengobatan terhadap pola tidur
-          Monitor pola tidur dan lama tidur pasien dalam jam
-          Sesuaikan lingkungan seperti cahaya, berisik, suhu, alas tidur dan tempat tidur ) untuk meningkatkan tidur
-          Bantu untuk membuang factor stress sebelum tiba waktu tidur
-          Monitor makanan sebelum tidur dan selingan yang tepat dengan tidur
-          Naikkan peningkatan waktu untuk tidur jika diperlukan
-          Kaji rencana administrasi pengobatan untuk mendukung tidur pasien
-          Intruksikan pasien dan perubahan lain tentang factor seperti psikologi, fisiologi, gaya hidup, frekuensi bekerja, lama waktu bekerja, dan factor lingkungan









4








Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam nafsu makan pasien dapat bertambah dengan criteria hasil :
NUTRITIONAL STATUS : FOOD AND INTAKE ( 1008 )
(100801) Intake makanan lewat mulut adekuat
(100802) Pemasukan makanan lewat selang
(100803) Pemasukan cairan melalui mulut adekuat
(100805) Mampu memasukkan makanan sisipan secara total

Dengan keterangan :
1 = peningkatan yang sangat tinggi
2  = peningkatan yang besar
3 = peningkatan yang cukup
4 = peningkatan yang ringan
5 = tidak terjadi peningkatan

NUTRITION MANAGEMENT (1100)
-          Tanyakan kepada pasien apabila memiliki alergi makanan
-          Tetapkan makanan pilihan pada pasien
-          Tetapkan dan kolaborasikan dengan ahli gizi jenis kalori dan tipe makanan yang diperlukan untuk kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan
-          Anjurkan pemasukan kalori yang cocok untuk tubuh dan gaya hidup
-          Dorong kenaikan pemasukan makanan yang tepat
-          Dorong kenaikan pemasukan protein, zat besi, vitamin C, yang tepat
-          Berikan snack ( minuman dan buah segar / jus buah ) yang tepat
-          Sediakan gula sebagai pengganti
-          Sediakan pilihan makanan bagi pasien
-          Sediakan makanan yang tinggi protein, tinggi kalori, makanan yang bernutrisi, dan minuman yang bisa segera dikonsumsi pasien
-          Ajarkan pasien untuk bagaimana menjaga catatan makanan yang baik bagi pasien
-          Monitor berat badan pasien
-          Monitor catatan masukan kandungan nutrisi dan kalori
-          Sesuaikan diet pasien dengan kebiasaan
-          Sediakan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana cara menemuinya
-          Kaji kemampuan pasien untuk menemui makanan yang diperlukan


5
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam,diharapkan pasien dapat elakukan aktifitas secara mandiri dengan criteria hasil :
ACTIVITY TOLERANCE (0005)
(000501) Pemenuhan oksigen dalam rentang normal
(000502) Denyut nadi dalam rentang normal pada respon aktivitas
(000503) Respirasi dalam rentang normal pada respon aktivitas
(000504) Tekanan systole dalam rentang normal pada respon aktivitas
(000505) Tekanan diastole dalam rentang normal pada respon aktivitas
(000507) Warna kulit normal
(000508) Mampu menunjukkan usaha dalam bernafas dalam respon untuk aktivitas
(000509) Pasien mampu berjalan dengan selangkah
(000510) Pasien mampu berjalan dengan jarak yang jauh
(000511) Pasien mampu menaiki tangga
(000512) Pasien kuat
(000513) Mencatat aktivitas pada penampilan sehari – hari
(000514) Mampu berbicara saat diberi pertanyaan

Dengan keterangan :
1 = peningkatan yang   sangat tinggi
2  = peningkatan yang besar
3 = peningkatan yang cukup
4 = peningkatan yang ringan
5 = tidak terjadi     peningkatan








ACTIVITY THERAPY ( 4310 )
-          Kolaborasikan dengan  pekerjaan, fisik, dan atau terapi rekreasi dalam perencanaan dan memantau aktivitas program, jika diperlukan
-          Monitor  respon emosional, perasaan, social dan spiritual dari aktivitas
-          Bantu pasien untuk menggali maksud dari dalam diri dari kebiasaan beraktivitas dan aktivitas favorit pasien
-          Bantu pasien untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologis, dan kapasitas social
-          Bantu pasien untuk focus dengan apa yang bisa dilakukan pasien yang lebih atau yang kurang
-          Bantu untuk mengidentifikasi dan menemukan yang dibutuhkan dari keinginan beraktivitas
-          Bantu untuk menggunakan alat bantu yang dibutuhkan untuk beraktivitas
-          Bantu pasien untuk mengidentivikasi pilihan aktivitas yang dapat dilakukan
-          Bantu pasien untuk mengidentivikasi aktivitas yang penuh arti
-          Bantu pasien untuk membuat jadwal priode yang spesifik untuk aktivitas yang rutin
-          Bantu pasien atau keluarga dalam mengidentivikasi kekurangan pada level aktivitas
-          Bantu dengan aktivitas fisik yang regular jika diperlukan
-          Bantu pasien atau keluarga untuk mengadaptasi dengan lingkungan pada kebutuhan beraktivitas
-          Buat lingkungan yang nyaman 
 



6
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24 jam diharapkan pasien dapat menghilangkan rasa cemas pasien terhadap penyakitnya dengan criteria hasil:
ANXIETY CONTROL (1402)
(140201) Monitor intesitas cemas
(140202) Eliminasi tanda penyebab cemas
(140203) Menurunkan stimulasi lingkungan apabila terjadi kecemasan
(140204) Mencari informasi untuk menurunkan kecemasan
(140205) Merencanakan strategi koping untuk situasi cemas
(140206) Menggunakan strategi coping yang efektif
(140207) Menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemas
(140208) Mencatat durasi penurunan dari episode cemas
(140211) Mampu mempertahankan hubungan social
(140212)Mampu mempertahankan konsentrasi
(140214) Melaporkan tidur yang adekuat
(140217) Mampu mengontrol respon dari kecemasan

Dengan keterangan :
1 = tidak menunjukkan
2 = jarang menunjukkan
3 = setiap saat menunjukkan
4 = sering menunjukkan
5 = secara terus menerus menunjukkan
ANXIETY REDUCTION ( 5820 )
-          Ciptakan ketenangan, mendatangkan ketentraman
-          Cari pengertian pasien dari situasi cemas
-          Tinggal dengan pasien untuk memantau kenyamanan dan menciptakan keterbukaan
-          Anjurkan pasien untuk tinggal dengan anaknya, jika diperlukan
-          Sediakan bahan untuk tanda dari kenyamanan
-          Berikan gosokan pada daerah belakang dan gosokan leher
-          Anjurkan tidak melakukan aktivitas yang berat
-          Dengarkan dan perhatikan keluhan dari pasien
-          Kuatkan dari perlakuan
-          Ciptakan suasana nyaman dari fasilitas rumah sakit
-          Bantu pasien untuk mengidentivikasi situasi dan persepsi cemas
-          Kaji perubahan dari level atau tingkatan cemas
-          Kontrol stimulasi jika diperlukan apabila pasien membutuhkan
-          Dukung pasien menggunakan perpindahan mekanisme yang diperlukan
-          Intruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
-          Berikan pengobatan medis untuk menghilangkan cemas



7
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24jam, diharapkan pasien terhindar dari infeksi dengan criteria hasil :
RISK CONTROL (1902)
(180305) menggambarkan efek dari penyakit
(180306) menggambarkan tanda dan gejala
(180307) menggambarkan gambaran penyakit biasanya
(180308) menggambarkan pengukuran untuk meminimalkan keparahan
(180309) menggambarkan komplikasi penyakit
(180310) menggambarkan tanda dan gejala dari komplikasi
(180311) menggambarkan penyebab sebelum komplikasi untuk mencegah penyakit
INFECTION CONTROL (6540)
-          Observasi dan lapotkan tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan, panas, nyeri, tumor dan adanya fungsiolaesa
-          Kaji temperature tiap 4 jam
-          Catat dan laporkan nilai laboratorium (leukosit, protein serum, albumin)
-          Kaji warna kulit kelembaban, tekstur, dan turgor
-          Gunakan strategi untuk mencegah infeksi nosokomial
-          Tingkatkan intake cairan
-          Istirahat yang adekuat
-          Ganti IV line sesuai dengan aturan yang berlaku
-          Pastikan perawatan yang efektif pada IV line
-          Dorong pasien untuk istirahat
-          Berikan terapi antibiotic sesuai instruksi
-          Ajari pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan kalau terjadi untuk melapor kepada perawat
-          Ajari pasien dan keluarga tentang bagaimana mencegah infeksi























BAB III
PENUTUP


3.1. KESIMPULAN
             
      Kanker payudara (Ca Mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyebab sfesifik kanker payudara masih belum diketahui,tetapi terdapat banyak factor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara seperti faktor reproduksi,penggunaan hormon estrogen,obesitas,radiasi dan riwayat keluarga. Tanda dan gejalanya berupa benjolan pada payudara,erosi atau eksema puting susu,perdarahan pada puting susu, dan terasa sakit atau nyeri.
   Diagnosa yang muncul dari penyakit Ca Mammae adalah :
1.      Nyeri akut berhubungan dengan reaksi inflamasi
2.      Hipertermi berhubungan dengan Ca Mammae
3.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
4.      Ketidakseimbangan nutrusi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam memasukan makanan
5.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara menyeluruh
6.      Cemas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
7.      Resiko infeksi berhubungan dengan penekanan respon inflamasi







DAFTAR PUSTAKA
           

1.      Johnson,Marion dan Maridean mass.2004.NOC.USA: Mosby - year book
2.      Mc Loskey, Joanne C dan Gloria M.Bulechec.2004.NIC.USA: Mosby-year book
3.      Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II. FKUI: Jakarta
4.      Price dan Wilson. 2005. Patofisiologi. EGC: jakarta.
5.      Santosa, Budi. 2005– 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta: Prima Medika
6.      Wikipedia. 2006.Ca Mammae. http//www.pdpersi.co.id
7.      Mansjoer, arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran.Media Aesculapius: Jakarta
8.      Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar