NAMA : IIN WIJAYA
NIM : 04.08.2044
KELAS : D/KP/VI
BAB I
DASAR
TEORI
1.1 Pengertian Ca Mammae
Definisi kanker adalah suatu kondisi di
mana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,sehingga
mengalami pertumbuhan yang tidak normal,cepat dan tidak terkendali
Kanker payudara (Ca Mammae) adalah suatu
penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma.
1.2 Penyebab
Ca Mammae
Penyebab
sfesifik kanker payudara masih belum diketahui,tetapi terdapat banyak factor
yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara
diantaranya:
·
Faktor reproduksi
Karakteristik
reproduktif yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker payudara adalah
nuluparitas,menarche pada umur muda,menopause pada umur lebih tua dan kehamilan
pertama pada umur tua.
·
Penggunaan hormone estrogen
Terdapat
peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi estrogen
replacement. Suatu meta analisa menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat resiko
kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral,wanita yang menggunakan obat ini
untuk waktu yang lama mempunyai resiko tinggi mengalami kanker payudara sebelum
menopause.
·
Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan
keluarga langsung) dari wanita dengan kanker payudara.
·
Riwayat penyakit payudara jinak
|
Wanita yang
mempunyai tumor payudara disrtai perubahan epitel proliferatif mempunyai resiko
dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara,wanita dengan hyperplasia
tipikal mempunyai resiko empat kali lipat untuk mengalami penyakit ini.
·
Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa
pubertas dan sebelum usia 30 tahun beresiko hamper dua kai lipat.
·
Obesitas
Wanita gemuk yang
didiagnosa menderita penyakit ini mempunyai angka kematian lebih tinggi,yang
paling sering berhubungan dengan diagnosis yang lambat.
·
Masukan alcohol
Sedikit
peningkatan resiki ditmukan pada wanita yang mengkonsumsi alcohol bahkan dengan
hanya sekali minum dalam sehari. Resikonya dua kali lipat diantara wanita yang
minum alcohol tiga kali sehari.
1.3 Tanda dan Gejala Ca Mammae
Tanda dan gejalanya dapat berupa:
·
Benjolan
pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada
payudara. Benjolan ini mula – mula kecil,makin lama makin besar,lalu melekat
pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting
susu.
·
Erosi
atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke
dalam,berwarna merah muda atau kecoklat – coklatan sampai menjadi oedema hingga
kulit kelihatan seprti kulit jeruk,mengkerut atau timbul borok pada payudara.
Borok itu makin lama makin besar dan mandalam
sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara,sering berbau busuk dan mudah
berdarah.
·
Perdarahan
pada puting susu.
·
Rasa
sakit atau nyeri
Pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah
besar,sudah timbul borok atau kalau sudah ada metastase ke tulang – tulang.
·
Timbul
pembesaran kelenjar getah bening pada ketiak,bengkak pada lengan dan penyebaran
kanker ke seluruh tubuh.
1.4 Patofisiologi Ca Mammae
Transformasi sel – sel kanker dibentuk
dari sel – sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi,yang
terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu
perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan
dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut
karsinogen,yang bisa berupa bahan kimia,virus,radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari,tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu
karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut
promotor,menyebabkan sel lebih rentan trehadap suatu karsinogen. Bahkan
gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami
suatu keganasan. Pada tahap
promosi,suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel
yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi,oleh
karena itu diperlukan beberapa faktor
untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu
karsinogen). Stadium – stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil
penelitian dokter saat mendiagnosa suatu penyakit kanker yang diderita
pasiennya,sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ
atau jaringan sekitar maupun penyebaran ke tempat jauh. Stadium hanya dikenal
pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan
suatu stadium,harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan
pemeriksaan penujang lainnya seperti histopatologi atau PA,rontgen,USG,dan bila
memungkinkan dengan CT Scan,scintigrafi,dll.
1.5 Pemeriksaan Penunjang
Dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi
(USG) payudara,mammografi, dan aspirasi jarum halus (FNAB) untuk menunjang
diagnosis. Untuk menentukan metastasis dapat dilakukan foto thorak,bone
survey, USG abdomen atau hepar.
Pemeriksaan
USG hanya dapat membedakan lesi atau tumor yang solid dan kistik. Pemeriksaan
mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang
dominant serta jaringan fibrograndular yang relative lebih sedikit. Pemeriksaan
gabungan USG dan mammografi memberikan ketepatan diagnostic yang lebih tinggi.
1.6 Penatalaksanaan
Ada beberapa pengobatan kanker payudara
yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit yaitu
Mastektomi. Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada tiga jenis
mastektomi yaitu:
·
Modified
Radical Mastectomy merupakan operasi pengangkatan seluruh payudara,jaringan
payudara di dada,tulang selangka dan tulang iga,serta benjolan di sekitar
ketiak.
·
Total
(Simple) Mastectomy merupakan operasi pengangkatan seluruh payudara saja,tetapi
bukan kelenjar di ketiak.
·
Radical
Mastectomy merupakan operasi pengangkutan sebagian dari payudara. Biasanya
disebut lumpectomy,yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel
kanker,bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian
radioterapi. Lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang
dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara
Selain dengan mastectomy ada juga dengan
penyinaran atau radiasi. Penyinaran atau radiasi adalah proses penyinaran pada
daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang
bertujuan membunuh sel kanker yanng masih tersisa di payudara setelah operasi.
Efek pengobatan ini menyebabkan tubuh menjadi lemah,nafsu makan berkurang
,warna kulit disekitar payudara menjadi hitam,serta Hb dan leukosit cenderung
menurun sebagai akibat dari radiasi yang dilakukan.
Rekonstruksi
biasanya dilakukan setelah mastektomy. Wanita tertentu mungkin memilih untuk
menjalani bedah rekonstruktif yang memberikan keuntungan psikologis yang cukup
besar. Dalam hal keamanan terdapat resiko bedah yang lazim seperti
infeksi,potensial terjadi reaksiterhadap anestesi dan potensial resiko terhadap
hasil yang tidak memuaskan secara kosmetik Bedah rekonstruktif merupakan
kontraindikasi bila pasien mempunyai
kanker payudara inflamatori atau yang sudah bermetastasik sangat jauh.
Yang
terakhir dapat dilakukan kemoterapi. Kemoterapi adalah proses pemberian obat –
obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang
bertujuan membunuh sel kanker. Tidak
hanya sel kanker pada payudara,tapi juga di
seluruh tubuh. Efek dari pengobatan kemoterapi adalah pasien mengalami
mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat – obatan yang
diberikan pada saat kemoterapi.
BAB II
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
CA
MAMMAE (KANKER PAYUDARA)
2.1 PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :
................
Dx : Ca Mammae
(Kanker Payudara)
- BIODATA
- IDENTITAS KLIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku Bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan :
- PENANGGUNG JAWAB
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku Bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan
Hubungan dengan
pasien :
- RIWAYAT KEPERAWATAN
- Keluhan Utama :
Pada pasien Ca Mammae terdapat benjolan dan terasa
nyeri pada payudara.
- Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh terdapat benjolan pada payudara
dan bila ditekan terasa sakit. Selain itu pasien juga mengatakan keluar cairan
dari puting susunya dan warna kemerahan pada kulit payudaranya, maka pasien
dibawa ke rumah sakit dan didiagnosa menderita penyakit Ca Mammae. Pasien perlu
mendapatkan perawatan dari rumah sakit lebih lanjut.
- Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien Ca Mammae biasanya mengalami gangguan
kesehatan tergantung dari faktor resikonya terdahulu,seperti : menarche di
bawah usia 12 tahun,melahirkan anak pertama di atas 35 tahun,menopause di atasm
usia 50 tahun,keluarga perempuan kandung menderita kanker payudara,koitus
pertama di bawah usia 20 tahun,dll.
- Riwayat Kesehatan Lingkungan:
Pasien mengatakan di
lingkungan sekitar tempat tinggalnya bersih.
- POLA FUNGSI KESEHATAN
a. Pola persepsi kesehatan
Apabila sakit pasien biasanya menceritakan kepada
suaminya dan biasanya berobat ke rumah sakit.
b. Pola aktivitas latihan
AKTIVITAS
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Mandiri
|
|
|
|
|
|
Berpakaian
|
|
|
|
|
|
Eliminasi
|
|
|
|
|
|
Mobilitas
ditempat tidur
|
|
|
|
|
|
Pindah
|
|
|
|
|
|
Ambulansi
|
|
|
|
|
|
Makanan
|
|
|
|
|
|
Pola aktivitas latihan pasien
Ca Mammae tergantung pada tingkat keparahan Ca Mammae dengan keterangan:
0 = Mandiri
2 = Menggunakan alat bantu
3 = Dibantu orang lain
4 = Tergantung penuh / total
c. Pola Istirahat Tidur
Pada pasien Ca Mammae mudah
lelah, lemah, susah untuk tidur karena nyeri pada daerah payudara
d. Pola Nutrisi Metabolik
Pada pasien Ca Mammae
mengalami penurunan intake nutrisi,perubahan selera makan dan penurunan berat
badan.
e. Pola Eliminasi
Pada pasien Ca Mammae tidak mengalami
gangguan pada eliminasinya.
f.
Pola Kognitif Perseptual
Saat pengkajian pada pasien Ca Mammae tidak
mengalami gangguan di dalam berbicara.
g. Pola
Konsep Diri
Pasien gelisah dan cemas karena akan mengalami gangguan harga
diri,peran diri,gambaran diri dan identitas diri .
h. Pola
Koping
Bila pasien mempunyai masalah
pertama kali ,pasien menceritakan pada suaminya
i.
Pola Seksual Reproduksi
Pada
pasien Ca Mammae pola seksualnya
terganggu.
j.
Pola Peran Hubungan
Dalam kehidupan sehari-hari pasien memiliki hubungan yang sangat
baik dengan masyarakat dan anggota
keluarga lain.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien beragama Hindu
,biasanya sembahyang 3 kali dalam sehari dan pasien taat.
4. PEMERIKSAAN
FISIK
- Tanda – tanda vital :
-
TD : Normal
-
Nadi : Takikardi
-
Suhu :
Hipertermi
-
RR : Takipnea
- Keadaan Umum
Keadaan umum dari pasien Ca Mammae adalah
:
-
Kesan umum : baik
-
Wajah
: menyeringai menahan sakit pada daerah payudara
-
Kesadaran : CM
-
Pakaian, penampilan dan kebersihan terjaga baik.
- Pemeriksaan head to – toe
v
Kulit,Rambut,Kuku
-
Inspeksi : warna kulit pasien sawo mateng,rambut
pasien berwarna hitam dengan persebaran tidak merata ,kuku normal
-
Palpasi: turgor kulit jelek,kulit teraba hangat
v
Kepala
Bentuk wajah simetris ,bentuk tengkorak bulat ,rambut hitam serta tidak
ada nyeri tekan pada kepala, tidak terdapat benjolan (haematoma), deformitas
atas terbatas.
v
Mata
Bola mata berbentuk
bulat,konjungtiva pucat,sclera putih serta pergerakan bola mata normal ,pupil
normal.
v
Telinga
-
Inspeksi : daun telinga
normal,liang telinga terdapat serumen.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada prosesus mastoideus.
v
Hidung
- Bentuk
hidung normal ,tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan .
- Tidak terdapat sumbatan, septum, dan
sinis-sinus normal, tidak ada polip
v
Mulut
- Bentuk bibir
normal ,gigi lengkap dan bersih,mukosa bibir kering,lidah kotor.
- Tidak ada pendarahan dan bengkak
pada gusi
v
Leher
Bentuk leher tidak simetris, tidak terdapat bendungan vena jogularis,
tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid serta tidak ada nyeri tekan.
v
Jantung
Pada pasien Ca Mammae tidak
terdapat gangguan pada jantungnya.
v
Dada
- Bentuk dada
tidak simetris, terdapat nyeri tekan dan benjolan, kulit pada payudara terdapat
kerutan seperti kulit jeruk.
v
Paru
- Terdapat
perubahan pola nafas ,bunyi nafas ronchi, nafas dangkal,inspirasi nafas pendek
- Vokal premitus tidak seimbang kanan dan
kiri
- Abdomen
Pada
pasien Ca Mammae bentuk abdomen simetris,tidak terdapat nyeri tekan,tidak
terdapat benjolan /massa, lien dan
hepar tidak teraba, suara kembung, peristaltik usus normal.
- Anus dan Rektum
Pada
daerah anus dan rectum tidak terdapat hemoroid baik interna maupun eksternal.
- Alat Kelamin
Pada pasien
Ca Mammae tampak bersih
- Muskuloskeletal
|
|
Keterangan :
0 (zero) :
tidak ada kontraksi saat di palpasi
1 (brance) :
terasa ada kontraksi otot tetapi tidak ada gerakan
2 (poor) : dengan bantuan penyangga atau
sendi dapat melakukan ROM penuh
3 (pair) : dapat melakukan ROM penuh dengan
melawan gravitasi tetapi tidak dapat melawan tahanan
4 (good) : dapat melakukan ROM penuh dan dapat
melawan tahanan yang sedang
5 (normal) : gerakan ROM penuh
o. Ekstremitas
Atas :
terkoordinasi dengan baik
Bawah
: terkoordinasi dengan baik
2.3.DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1.Data Fokus
Data Objektif :
-
Pasien lemah
-
Pasien mual
-
Penurunan intake nutrisi
-
Turgor kulit jelek
-
Mukosa bibir kering
-
Lidah kotor
-
Pasien bedrest
-
Kulit teraba hangat
-
Nafas dangkal dan inspirasi nafas pendek
-
Penurunan berat badan
-
TTV:
- TD : Hipotensi
- Nadi: takikardi
- RR : Takipnea
- Suhu: Hipertermi
- Muskuloskeletal tidak bekerja dengan baik
- Pasien susah tidur
- Pasien cemas dan gelisah
- Berat badan pasien menurun
- Pasien merasa terbakar di daerah payudara
- Muka pasien meringis karena nyeri
- Teraba benjolan di daerah payudara
- Kulit disekitar payudara seperti kulit
jeruk
- Muka pucat
- Pasien butuh bantuan untuk melakukan
aktivitas sehari – hari
- Kulit teraba hangat.
2.
ANALISA DATA
No
|
SYMPTOM
|
PROBLEM
|
ETIOLOGI
|
1
|
Do :
-
Terdapat nyeri tekan pada payudara
-
Meringis menahan nyeri
-
Pasien lemah
-
TTV :
Takikardi
Takipnea
Hipotensi
|
Nyeri akut
|
Reaksi
inflamasi
|
2
|
Do :
-
Suhu: Hipertermi
-
RR: takipnea
-
Kulit teraba hangat
-
Nadi : takikardi
-
Turgor kulit jelek
-
Mukosa bibir kering
|
Hipertermi
|
Ca Mammae
|
3
|
Do :
-
Pasien lemah
-
Penurunan intake nutrisi
-
Penurunan berat badan
-
Pasien mual
-
Turgor kulit jelek
-
Mukosa bibir kering
-
Perubahan selera makan
-
Konjungtiva pucat
|
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
|
Tidak mampu
dalam memasukkan makanan
|
4
|
Do :
-
ADL tergantung penuh
-
Pasien bedrest
-
Pasien lemah
-
Muskuloskeletal
tidak bekerja dengan baik
-
Pasien
butuh bantuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari
-
Takikardi
-
Takipnea
-
Hipotensi
|
Intoleransi
aktivitas
|
Kelemahan
secara menyeluruh.
|
5.
|
Do:
-
Peningkatan suhu tubuh
-
Pasien lemah
-
Lidah kotor
|
Resiko infeksi
|
Penekanan
terhadap respon inflamasi
|
6
|
Do :
-
Pasien cemas dan gelisah
-
Pasien susah untuk tidur
-
Nyeri yang hebat
-
Takikardi
-
Takipnea
|
Cemas
|
Perubahan
dalam status kesehatan
|
7
|
Do:
-
Pasien lemah
-
Nyeri pada daerah payudara
-
Pasien cemes dan gelisah
-
Pasien susah untuk tidur
-
Muka
pasien meringis karena nyeri
|
Gangguan pola
tidur
|
Nyeri
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
- Nyeri akut berhubungan dengan reaksi inflamasi
- Hipertermi berhubungan dengan Ca Mammae
- Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
- Ketidakseimbangan nutrusi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam memasukan makanan
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan secara menyeluruh
6. Cemas berhubungan dengan perubahan dalam
status kesehatan
- Resiko infeksi berhubungan dengan penekanan respon inflamasi
2.3.PERENCANAAN
WAKTU
|
No Dx
|
TUJUAN/NOC
|
INTERVENSI/NIC
|
||
Tgl
|
Jam
|
||||
|
|
1
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24 jam skala nyeri dapat berkurang
dengan criteria hasil :
PAIN CONTROL (
1605 )
(160501)
Mengendalikan factor penyebab nyeri
(160502) Mampu
mengenali kapan terjadinya serangan
(160503) Mampu
menggunakan tindakan pencegahan
(160504) Mampu
menggunakan tindakan non analgetik untuk mengurangi nyeri
(160505) Mampu
menggunakan analgetik yang sesuai
(160506) Mampu menggunakan tanda peringatan
untuk mencari bantuan
(160507)
Mencatat gejala untuk tindakan keperawatan yang professional
(160508) Mampu menggunakan bantuan yang ada di
sekitarnya
(160509) Mampu mengenali gejala dari nyeri
(160510) Mampu menggunakan catatan nyeri
(160511) Mencatat control nyeri atau berkurang
Dengan keterangan :
1 = tidak menunjukkan
2 = jarang menunjukkan
3 = setiap saat menunjukkan
4 = sering menunjukkan
5 = secara terus menerus menunjukka
|
PAIN MANAGEMENT (1400)
-
Gunakan tindakan control nyeri sebelum nyeri hebat
-
Laksanakan
pemberian analgetik pada pasien jika diperlukan
-
Sediakan
pengurangan nyeri optimal personal dengan menentukan analgetik yang tepat
-
Pertimbangkan
tipe dan sumber dari nyeri ketika memilih srategi nyeri
-
Evaluasi
keefektifan dari tindakan pemberian analgetik pada pasien jika diperlukan
-
Laksanakan
dan memodifikasi tindakan control nyeri dasar dari respon nyeri
-
Berikan
informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan respon dari
pengalaman nyeri
-
Monitor
kepuasan pasien dengan management nyeri pada interval yang ditentukan
-
Temani
pasien untuk memonitor nyeri dan ikut serta yang tepat
-
Kolaborasi
dengan pasien, orang terdekat dan tenaga kesehatan untuk memilih dan
melaksanakan tindakan pengurangan nyeri secara non farmakologi
-
Observasi
tanda non verbal dari ketidaknyamanan , terutama pada ketidakmampuan untuk
berkomunikasi secara verbal
-
Lakukan
penilaian komprehensif dari nyeri meliputi lokasi, karakteristik onset /
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan factor yang menimbulkan nyeri
-
Evaluasi
pengalaman yang telah lewat pada nyeri untuk memasukkan, sejarah individu /
perorangan atau keluarga titik kronik atau hasil ketidakmampuan jika
diperlukan
-
Pastikan
pasien mendapatkan perawatan dengan analgetik yang diperlukan
|
|
|
|
2
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam diharapkan suhu tubuh pasien
dalam rentang normal, dengan kriteria hasil :
THERMOREGULATION ( 0800 )
(080001) Suhu
kulit dalam rentang normal
(080002) Suhu tubuh dalam rentang normal
(080003) Tidak terasa sakit kepala
(080004) Tidak terasa sakit pada otot
(080005) pasien tidak cepat marah
(080006) tidak tampak lagi perasaan ngantuk
(080007) Tidak tampak perubahan warna kulit
(080008) Tidak tampak perasaan gugup pasien
(080009) Bulu
roma tidak tegak saat dingin
(080010) Dapat
berkeringat saat panas
(080011) Tidak
menggigil saat dingin
(080012) Nadi dalam rentang normal
(080013) respirasi dalam rentang normal
(080014) Fibrasi adekuat
(080015) mampu mencatat kenyamanan terhadap
panas
Dengan
keterangan :
1 = peningkatan yang sangat
tinggi
2 = peningkatan yang besar
3 = peningkatan yang
cukup
4 = peningkatan yang
ringan
5 = tidak terjadi
|
TEMPERATURE
REGULATION ( 3900 )
-
Monitor temperature setiap 2 jam sekali jika
diperlukan
-
Monitor
perubahan temperature sampai stabil
-
Monitor
tekanan darah, nadi, dan penafasan jika diperlukan
-
Monitor warna kulit dan suhunya
-
Monitor
laporan tanda dan gejala dari hipotermi dan hipertermi
-
Naikkan masukan cairan dan makanan yang adekuat
-
Sesuaikan suhu lingkungan sesuai yang diinginkan
pasien
-
Ajarkan
indikasi dari hipotermi dan jika diperlukan gunakan treatmen darurat
-
Tempatkan
pada daerah yang diisolasi terbebas dari panas
-
Gunakan selimut tipis jika diperlukan
-
Kolaborasikan dengan dokter untuk obat antipiuretik
yang dibutuhkan
-
Gunakan kasur panas dan selimut hangat untuk menjaga
suhu tubuh agar tetap normal
|
|
|
|
3
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24jam, diharapkan pasien dapat tidur
dengan nyaman dengan criteria hasil :
REST ( 0003 )
(000301) Mampu
mengontrol jumlah waktu tidur
(000302) Mampu mengontrol pola tidur pasien
(000303) Mampu mengontrol kualitas tidur pasien
(000304) Mampu mengontrol kemampuan fisik pasien
untuk tidur
(000305)
Mampu menyatakan perasaan segar setelah bangun tidur
|
SLEEP
ENHANCEMENT ( 1850 )
-
Tentukan aktivitas tidur pasien
-
Perkirakan waktu tidur pasien yang teratur
-
Tentukan
efek dari pengobatan terhadap pola tidur
-
Monitor
pola tidur dan lama tidur pasien dalam jam
-
Sesuaikan
lingkungan seperti cahaya, berisik, suhu, alas tidur dan tempat tidur ) untuk
meningkatkan tidur
-
Bantu untuk membuang factor stress sebelum tiba waktu
tidur
-
Monitor makanan sebelum tidur dan selingan yang tepat
dengan tidur
-
Naikkan peningkatan waktu untuk tidur jika diperlukan
-
Kaji rencana administrasi pengobatan untuk mendukung
tidur pasien
-
Intruksikan pasien dan perubahan lain tentang factor
seperti psikologi, fisiologi, gaya hidup, frekuensi bekerja, lama waktu
bekerja, dan factor lingkungan
|
|
|
|
4
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam nafsu makan pasien dapat
bertambah dengan criteria hasil :
NUTRITIONAL STATUS : FOOD AND
INTAKE ( 1008 )
(100801)
Intake makanan lewat mulut adekuat
(100802)
Pemasukan makanan lewat selang
(100803)
Pemasukan cairan melalui mulut adekuat
(100805) Mampu
memasukkan makanan sisipan secara total
Dengan
keterangan :
1 = peningkatan yang sangat
tinggi
2 = peningkatan yang besar
3 = peningkatan yang cukup
4 = peningkatan yang ringan
5 = tidak terjadi peningkatan
|
NUTRITION MANAGEMENT (1100)
-
Tanyakan
kepada pasien apabila memiliki alergi makanan
-
Tetapkan makanan pilihan pada pasien
-
Tetapkan dan kolaborasikan dengan ahli gizi jenis
kalori dan tipe makanan yang diperlukan untuk kebutuhan nutrisi sesuai
kebutuhan
-
Anjurkan pemasukan kalori yang cocok untuk tubuh dan
gaya hidup
-
Dorong kenaikan pemasukan makanan yang tepat
-
Dorong kenaikan pemasukan protein, zat besi, vitamin
C, yang tepat
-
Berikan snack ( minuman dan buah segar / jus buah )
yang tepat
-
Sediakan gula sebagai pengganti
-
Sediakan pilihan makanan bagi pasien
-
Sediakan makanan yang tinggi protein, tinggi kalori,
makanan yang bernutrisi, dan minuman yang bisa segera dikonsumsi pasien
-
Ajarkan pasien untuk bagaimana menjaga catatan
makanan yang baik bagi pasien
-
Monitor berat badan pasien
-
Monitor
catatan masukan kandungan nutrisi dan kalori
-
Sesuaikan diet pasien dengan kebiasaan
-
Sediakan
informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana cara menemuinya
-
Kaji
kemampuan pasien untuk menemui makanan yang diperlukan
|
|
|
|
5
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam,diharapkan pasien dapat
elakukan aktifitas secara mandiri dengan criteria hasil :
ACTIVITY TOLERANCE
(0005)
(000501) Pemenuhan oksigen dalam rentang normal
(000502) Denyut nadi dalam
rentang normal pada respon aktivitas
(000503) Respirasi dalam rentang
normal pada respon aktivitas
(000504) Tekanan systole
dalam rentang normal pada respon aktivitas
(000505) Tekanan diastole
dalam rentang normal pada respon aktivitas
(000507) Warna kulit normal
(000508) Mampu menunjukkan
usaha dalam bernafas dalam respon untuk aktivitas
(000509) Pasien mampu berjalan dengan selangkah
(000510) Pasien mampu berjalan dengan jarak yang jauh
(000511) Pasien mampu
menaiki tangga
(000512) Pasien kuat
(000513) Mencatat aktivitas
pada penampilan sehari – hari
(000514) Mampu berbicara
saat diberi pertanyaan
Dengan keterangan :
1 = peningkatan yang sangat tinggi
2 = peningkatan yang besar
3 = peningkatan yang cukup
4 = peningkatan yang ringan
5 = tidak
terjadi peningkatan
|
ACTIVITY THERAPY ( 4310 )
-
Kolaborasikan dengan
pekerjaan, fisik, dan atau terapi rekreasi dalam perencanaan dan
memantau aktivitas program, jika diperlukan
-
Monitor respon emosional, perasaan, social dan
spiritual dari aktivitas
-
Bantu
pasien untuk menggali maksud dari dalam diri dari kebiasaan beraktivitas dan
aktivitas favorit pasien
-
Bantu
pasien untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologis, dan kapasitas social
-
Bantu
pasien untuk focus dengan apa yang bisa dilakukan pasien yang lebih atau yang
kurang
-
Bantu
untuk mengidentifikasi dan menemukan yang dibutuhkan dari keinginan
beraktivitas
-
Bantu
untuk menggunakan alat bantu yang dibutuhkan untuk beraktivitas
-
Bantu
pasien untuk mengidentivikasi pilihan aktivitas yang dapat dilakukan
-
Bantu
pasien untuk mengidentivikasi aktivitas yang penuh arti
-
Bantu pasien untuk membuat jadwal priode yang
spesifik untuk aktivitas yang rutin
-
Bantu pasien atau keluarga dalam mengidentivikasi
kekurangan pada level aktivitas
-
Bantu dengan aktivitas fisik yang regular jika
diperlukan
-
Bantu pasien atau keluarga untuk mengadaptasi dengan
lingkungan pada kebutuhan beraktivitas
-
Buat lingkungan yang nyaman
|
|
|
|
6
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24 jam diharapkan pasien dapat
menghilangkan rasa cemas pasien terhadap penyakitnya dengan criteria hasil:
ANXIETY
CONTROL (1402)
(140201)
Monitor intesitas cemas
(140202)
Eliminasi tanda penyebab cemas
(140203)
Menurunkan stimulasi lingkungan apabila terjadi kecemasan
(140204)
Mencari informasi untuk menurunkan kecemasan
(140205)
Merencanakan strategi koping untuk situasi cemas
(140206)
Menggunakan strategi coping yang efektif
(140207)
Menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemas
(140208) Mencatat durasi penurunan dari episode
cemas
(140211) Mampu mempertahankan hubungan social
(140212)Mampu mempertahankan konsentrasi
(140214) Melaporkan tidur yang adekuat
(140217) Mampu mengontrol respon dari kecemasan
Dengan
keterangan :
1 = tidak
menunjukkan
2 = jarang
menunjukkan
3 = setiap saat menunjukkan
4 = sering menunjukkan
5 = secara
terus menerus menunjukkan
|
ANXIETY
REDUCTION ( 5820 )
-
Ciptakan ketenangan, mendatangkan ketentraman
-
Cari
pengertian pasien dari situasi cemas
-
Tinggal dengan pasien untuk memantau kenyamanan dan
menciptakan keterbukaan
-
Anjurkan pasien untuk tinggal dengan anaknya, jika
diperlukan
-
Sediakan
bahan untuk tanda dari kenyamanan
-
Berikan
gosokan pada daerah belakang dan gosokan leher
-
Anjurkan tidak melakukan aktivitas yang berat
-
Dengarkan dan perhatikan keluhan dari pasien
-
Kuatkan
dari perlakuan
-
Ciptakan
suasana nyaman dari fasilitas rumah sakit
-
Bantu
pasien untuk mengidentivikasi situasi dan persepsi cemas
-
Kaji perubahan dari level atau tingkatan cemas
-
Kontrol stimulasi jika diperlukan apabila
pasien membutuhkan
-
Dukung pasien menggunakan perpindahan mekanisme yang
diperlukan
-
Intruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
-
Berikan pengobatan medis untuk menghilangkan cemas
|
|
|
|
7
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24jam, diharapkan pasien terhindar
dari infeksi dengan criteria hasil :
RISK CONTROL
(1902)
(180305)
menggambarkan efek dari penyakit
(180306)
menggambarkan tanda dan gejala
(180307)
menggambarkan gambaran penyakit biasanya
(180308)
menggambarkan pengukuran untuk meminimalkan keparahan
(180309)
menggambarkan komplikasi penyakit
(180310)
menggambarkan tanda dan gejala dari komplikasi
(180311)
menggambarkan penyebab sebelum komplikasi untuk mencegah penyakit
|
INFECTION CONTROL (6540)
-
Observasi dan lapotkan tanda dan gejala infeksi
seperti kemerahan, panas, nyeri, tumor dan adanya fungsiolaesa
-
Kaji temperature tiap 4 jam
-
Catat dan laporkan nilai laboratorium (leukosit,
protein serum, albumin)
-
Kaji warna kulit kelembaban, tekstur, dan turgor
-
Gunakan strategi untuk mencegah infeksi nosokomial
-
Tingkatkan intake cairan
-
Istirahat yang adekuat
-
Ganti
IV line sesuai dengan aturan yang berlaku
-
Pastikan perawatan yang efektif pada IV line
-
Dorong pasien untuk istirahat
-
Berikan terapi antibiotic sesuai instruksi
-
Ajari pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala
infeksi dan kalau terjadi untuk melapor kepada perawat
-
Ajari pasien dan keluarga tentang bagaimana mencegah
infeksi
|
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kanker
payudara (Ca Mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal
dari parenchyma. Penyebab sfesifik kanker payudara masih belum diketahui,tetapi
terdapat banyak factor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya
kanker payudara seperti faktor reproduksi,penggunaan hormon
estrogen,obesitas,radiasi dan riwayat keluarga. Tanda dan gejalanya berupa
benjolan pada payudara,erosi atau eksema puting susu,perdarahan pada puting
susu, dan terasa sakit atau nyeri.
Diagnosa yang muncul dari penyakit Ca Mammae
adalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan reaksi
inflamasi
2. Hipertermi berhubungan dengan Ca Mammae
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
4. Ketidakseimbangan nutrusi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam memasukan makanan
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan secara menyeluruh
6. Cemas berhubungan dengan perubahan dalam
status kesehatan
7. Resiko infeksi berhubungan dengan
penekanan respon inflamasi
DAFTAR
PUSTAKA
1. Johnson,Marion dan Maridean
mass.2004.NOC.USA: Mosby - year book
2. Mc Loskey, Joanne C dan Gloria
M.Bulechec.2004.NIC.USA: Mosby-year book
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit
Dalam. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II. FKUI: Jakarta
4. Price dan Wilson. 2005. Patofisiologi.
EGC: jakarta.
5. Santosa, Budi. 2005– 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta:
Prima Medika
6. Wikipedia. 2006.Ca Mammae. http//www.pdpersi.co.id
7. Mansjoer, arif. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran.Media Aesculapius: Jakarta
8. Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar